10 Penyebab Insomnia yang mengejutkan

       

           Insomnia adalah kondisi ketika seseorang kesulitan untuk terlelap di malam hari atau tetap terlelap 
sepanjang malam.Insomnia didefinisikan dari kualitas tidur Anda dan bagaimana perasaan Anda setelah terbangun di pagi hari — bukan jumlah jam tidur atau seberapa cepat Anda terlelap di malam hari. 
Bahkan jika Anda menghabiskan 8 jam tertidur, jika Anda merasa ngantuk dan lelah lesu di siang hari, Anda
mungkin mengalami insomnia.
   Banyak dari kita bisa mengingat saat rencana tidur nyenyak kita sesekali berubah jadi begadang di tengah malam ketika terjerat dengan stres rutinitas. Tetapi, ada sejumlah penyebab lain dari insomnia. Pelajari apa yang menyebabkan Anda terbangun di tengah malah sehingga Anda akhirnya bisa mendapatkan tidur yang Anda butuhkan.


1. Anda punya jadwal tidur yang berbeda di hari kerja dan akhir minggu

Tubuh Anda membutuhkan konsistensi. Jika Anda menjaga jadwal tidur yang sama selama hari kerja, namun terbiasa pergi tidur lebih larut selama akhir pekan, jangan harap untuk dapat terlelap tepat waktu mengikuti jadwal tidur di hari biasa saat Minggu malam. Kebiasaan ini dijuluki sebagai “social jet lag” oleh para ahli, karena Anda secara efektif memaksa tubuh Anda untuk beralih antara dua zona waktu yang berbeda setiap minggu.

2. Anda tidur terlalu cepat

Sembilan puluh persen dari penderita insomnia tidur terlalu cepat dari jadwal biasanya. Walaupun kedengarannya tidak efektif, tapi terjaga sedikit lebih lama akan mengirimkan sinyal kepada sistem homeostatik tubuh bahwa Anda memerlukan lebih banyak tidur. Jadi, saat Anda benar-benar tidur, Anda akan terlelap lebih cepat.
Dalam terapi perilaku kognitif (CBT), dokter seringnya akan memulai dari waktu bangun pagi Anda, kemudian menghitung mundur dalam 6-7 jam ke belakang. Misalnya, Anda bangun pagi pukul 05.30, artinya waktu tidur Anda sekitar pukul 11:30. Membatasi waktu tidur Anda mengirimkan pesan kepada tubuh Anda bahwa Anda lebih aktif dan membutuhkan tidur ketika Anda mencobanya.

3. Anda tidak punya rutinitas menjelang tidur

Seringnya, begitu Anda merasa lelah setelah beraktivitas seharian, Anda cenderung untuk langsung tertidur begitu saja tanpa persiapan apapun untuk menabung lebih banyak waktu tidur. Yang tidak kita sadari, rutinitas kecil menjelang tidur ternyata bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh beristirahat.
Satu jam sebelum waktu tidur, habiskan 20 menit pertama untuk menyelesaikan utang ‘PR’ yang harus dikerjakan (misalnya, membalas email kantor, menyiapkan pakaian untuk esok hari) dan 20 menit setelahnya untuk menyiapkan Anda tidur (cuci muka,gosok gigi, ganti baju tidur). Untuk 20 menit terakhir, lakukan satu hal yang dapat menenangkan tubuh dan pikiran, misalnya yoga ringan, meditasi, atau membaca buku sambil ditemani segelas susu hangat. Setelah 60 menit usai, matikan lampu dan pergi tidur. 

4. Terlalu banyak minum kopi seharian

Bukan lagi rahasia jika kafein membuat Anda terjaga, tetapi banyak orang yang keliru berpikir bahwa stimulan tidak memiliki pengaruh apapun bagi mereka. Sebenarnya, kafein memiliki paruh usia hingga 8-10 jam (artinya setengah ‘porsi’ kafein dari gelas kopi terakhir Anda masih tertinggal dalam sistem tubuh Anda dalam 8-10 jam setelahnya), sehingga minum terlalu banyak kopi di penghujung hari mungkin secara tidak sengaja menghambat nyenyak tidur Anda. Terlebih lagi, metabolisme tubuh terhadap kafein akan semakin melambat seiring usia. Tubuh Anda tidak dapat memproses kafein seefisien pada usia 20-an awal, maka jumlah kafein yang sama yang pada awalnya tidak membawa pengaruh apapun bagi tubuh Anda, kini mulai menampakkan efek sebenarnya.

5. Beranjak dari tempat tidur saat terbangun di tengah malam

Saat Anda terbangun di malam hari, sebaiknya tetap berada di tempat tidur dan jangan beranjak pergi. Jika Anda merasa santai dan tenang, tidak apa untuk sekadar berbaring sejenak menunggu untuk tertidur kembali. Anda bisa menyiasatinya dengan mencoba menghitung mundur dari 100 untuk memicu rasa ngantuk, dibandingkan harus bangkit dari tempat tidur merasa frustrasi, yang pada akhirnya hanya akan menyegarkan tubuh Anda.

6. Terlalu gelisah di tengah malam

Jika Anda terbangun di tengah tidur merasa cemas dan dipenuhi oleh ratusan pikiran yang berjalan bolak-balik dalam bayangan Anda, lebih baik bangkit dari tempat tidur. Tapi, yang paling menentukan seberapa baiknya Anda beristirahat adalah apa yang Anda lakukan setelahnya. Jauhi hal-hal yang membangkitkan stimulasi tubuh, misalnya memeriksa email atau nge-tweet mengeluhkan insomnia Anda. Pilih aktivitas yang Anda sukai misalnya merajut atau meneruskan membaca novel seru favorit Anda, untuk membantu meminimalisir kecemasan yang sering dirasakan oleh penderita insomnia.

7.Terlalu khawatir tak punya banyak waktu untuk tidur

Jika sebelum tidur Anda terus memperhatikan jarum jam yang berjalan, Anda akan segera menghitung berapa lama lagi waktu yang Anda miliki sampai Anda harus bangun pagi. Hal ini akan membuat Anda tambah cemas dan gelisah, sekaligus meningkatkan produksi adrenalin dan kortisol, hormon yang membuat Anda waspada dan akan mengganggu tidur nyenyak Anda.

8.Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome)

Sindrom kaki gelisah, alias RLS, menyebabkan sensasi tidak nyaman di kaki yang bisa sangat menyulitkan sehingga mencegah penderitanya untuk jatuh terlelap. Bahkan ketika kondisi ini sudah ditangani, keluhan sulit tidur malam masih tetap berlanjut. Penyebab potensial dari kondisi ini kemungkinan karena tingkat abnormal tinggi dari neurotransmitter yang terlibat dalam peningkatan gairah, disebuut glutamat, pada penderita RLS.

9. Merasa harus tidur 8 jam penuh

Orang dewasa pada umumnya tidak membutuhkan dan tidak mendapatkan delapan jam waktu tidur setiap malam.
Beberapa orang butuh tidur malam selama sembilan jam, namun tidak mendapatkannya karena merasa terlalu lama, sementara beberapa lainnya termasuk orang yang dapat tidur selama enam jam saja, tapi merasa tidak cukup. Jika Anda bisa terbangun di pagi hari tanpa alarm dan tidak merasa lesu kemudian, Anda mungkin sudah menjalani jumlah tidur yang tepat untuk Anda.

10.Smartphone,laptop,TV

Jangan masukkan bermain hape atau laptop ke dalam rutinitas tidur Anda. Memang nonton tv sebentar sebelum tidur dinilai banyak membantu bagi sebagian orang, namun aktivitas yang melibatkan interaksi — membalas email, main FB, nge-tweet, atau sekadar chatting sebelum tidur — akan mencegah otak Anda dari beristirahat dan dapat memicu gejala insomnia.


        ARZAMQUOTE : 
 
               "Wahai esok,akan kuhadapi engkau esok hari,jangan ganggu tidurku malam ini". 

Komentar

Recent post

Postingan Populer